Pernah air mataku kering hanya untuk melukis luka ,,,
Pernah lukaku berair mata hanya karena hal ini ,,,
Aku hampir lupa bertanya pada air mata, kenapa ia harus ada disetiap desis pilu luka ,,,

Aku hampir lupa bertanya pada lukaku kenapa ia harus ada ,,,

Minggu, 05 Juni 2011

SELAMAT JALAN KAWAN “PERJUANGAN MELAWAN KANKER STADIUM AKHIR”


Pertemuanpertamakitadimulaisaatkitamengikutikegiatan MOS (masaorientasisiswa) di MA AQU LU EL-MUQOFFA padatahun 2006, kitasama-samamuridbaru di sana. Kaubersamateman-teman yang lain kemudianmemperkenalkandiri, saatituakutahukauadalahtemansekelasku, yah, meskiipundenganmurid yang sedikit, tapikitabisabersama-sama :
*      RAHMA PUSPITA
*      MUHAMMAD SYAFE’I
*      SAKA IRILLAH
*      WINDU ATMAJA PUTRA
*      AHMAD MIRAJ KURNIAWAN
*      BAYU FEBRIANSYAH
*      RAMADHANI OVRAYANTI
di tengahkesibukanakansekolahdanpesantren, kitasekelasmasihsempattukbersama –sama,saatitukitasama-samaduduk di kelas 2 MA,saat kami tahukaumasukrumahsakitdandirawatdisana, selamaduabulan kami kehilanganmukawanuntukmengisikeceriaandikelas. dan kami jugaseringmenjengukmu di RS MUHAMMAD HUSIN. Denganberbekalalamatruanganmu, kami bertujuhpergijugaketempatdimanakaumenginap. Setelahberputar-putarmencariruanganmu, akhirnya kami menemukannyadan rasa sedihdanibabercampurjadisatumelihatmuterbujurkaku, pucat, danlemahtakberdaya, dankamipuntambahsyoksetelah orang tuamumemberitahu kami bahwakaumenderitapenyakit “KANKER STADIUM AKHIR”.Tanpakauketahui, kami menangisbersamadiluarruanganmu.
Setelahduabulan yang kami laluitanpalengkapnyaformasikelasakhirnyakitaberkumpullagiteman, kami sangatsenangseklisaatkaukembalimasuksekolahtapikeceriaan kami tetaptakberlangsung lama, kami fikirkautelahsembuh total, tapitangis kami memecahsaatkaumemberitahu kami denganmatamemerahdanmenahantangisbahwaseorangdokterdarirumahsakititumemvonismu “meninggal” 3 bulansejakkaudivonis. Sejakitu kami sekelasterusmembewrikansemangatuntukmukarenakematianitudatangnyadariallahdantidaksatupunmanusia yang mengetahuikapandandimanakitaakanmati. Semangatkawan, perjuanganbelumberakhir, lalukaukemudianbangkit, dengansebuahkekuatandanketidakpercayaanmuterhadapdokteritukaukemudianmengambilpenyembuhandengancara herbal (alamiah). “tenangkawan kami di belakangmu”.Setelahbeberapabulansejakkaudivonis, kami jugaikutmembuktikanbahwaperkataandokertersebuttidaklahbenar,